-->

Pembahasan tentang Fiil Amar Lengkap

Marhaban sahabat, pada artikel sebelumnya kami telah menulis tentang fii'il madhi dan mudhari'. Namun ada satu lagi fi'il yang juga harus kita fahami, yaitu fi'il Amar. Fi'il Amar ini berarti kata kerja perintah (Fi'il = kata kerja, dan Amar = Perintah). Fi'il amar adalah setiap kata kerja yang mengandung permintaan untuk melakukan sesuatu atau pekerjaan yang terjadi pada masa mendatang (كلّ فعل يُراد به طلب القيام بالشيء أو العمل في زمن المستقبل).

Contoh:

نَظِّفْ مَلَابِسَكَ = Bersihkanlah pakaianmu
إِقْرَأْ الْقُرْآنَ = Bacalah Al-quran

Pembahasan tentang Fiil Amar Lengkap

Lafadz yang mengandung makna amar pasti kejadiannya belum terjadi dan tidak sedang terjadi misalnya kata “Bacalah” pada contoh di atas, ketika seseorang memerintahkan untuk membaca al-Quran kepada orang lain dengan berkata “bacalah” berarti orang tersebut dalam keadaan belum membaca samasekali, jika perbuatan membaca sudah selesai maka itu disebut dengan fiil madhi dan jika perbuatan membaca sedang terjadi maka itu disebut dengan fiil mudhari.

Kami rasa dari penjelasan di atas, teman-teman sudah faham apa itu fiil amar, selanjutnya kami akan menjelaskan tanda i'rab fiil amar, bentuknya, makna majazinya, tasrif fiil amar, cara membuat fiil amar, dan contoh fiil amar.


Tanda I'rab Fi'il Amar dan Contohnya

Tanda i'rab fi'il amar adalah bina. Ada empat bina fiil amar, untuk lebih jelasnya silahkan baca poin-poin berikut:

Sukun. Apabila fi'ilnya shahih akhir, dan tidak bersambung dengan sesuatu, seperti اِجْلِسْ, begitu juga ketika ia bersambung dengan nun niswah secara langsung, seperti اِذْهَبْنَ - اِجْلِسْنَ dan sebagainya.

Contoh:
  1. ذَاكِرْ تَنْجَحْ : Zaakir fiil amar yang dibina di atas sukun. Failnya dhamir mustatir wajib, taqdirnya anta (أَنْتَ).
  2. ذَكِرْنَ تَنْجَحْنَ : Zaakir fiil amar yang dibina di atas sukun. Dan nun niswah (نَ), dhamir yang dibina atas fathah, pada tempat rafa' menjadi fail.


Buang nun. Apabila fiilnya bersambung dengan alif tatsniyah, waw jama'ah, dan ya muannats mukhatabah, seperti: اِجْلِسَا (bersambung dengan alif tatsniyah), اِجْلِسُوْا (bersambung dengan waw jama'ah), dan اِجْلِسِيْ (bersambung dengan ya muannats mukhatabah).

Contoh:
  1. ذَاكِرُوْا تَنْجَحُوْا : Zaakiruu fiil amar yang dibina di atas buang nun, dan waw jama'ah (وْ) dhamir yang dibina atas sukun, pada tempat rafa' menjadi fail.


Buang huruf 'illat. Apabila pada akhir fiilnya terdapat huruf 'illat, seperti: اُدْعُ (huruf 'illat yang dibuang adalah و)

Contoh:
  1. اِسْعَ فِيْ الْخَيْرِ : Is'a fiil amar yang dibina atas buang huruf 'illat. Failnya dhamir mustatir wajib, dhamirnya anta.

Fathah. Apabila fiilnya bersambung secara langsung dengan nun taukid, seperti اُدْرُسَنَّ، اُكْتُبَنَّ , dan lain-lain.

Contoh:
  1. اِسْعَيَنَّ فِيْ الْخَيْرِ : Is'ayanna fiil amar yang dibina atas fathah karena bersambung dengan nun taukid secara langsung. Failnya dhamir mustatir wajib, dhamirnya anta.

Bentuk Fiil Amar

Fiil amar punya banyak bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut (Syekh 'Adil Yusuf Al-"Azazi, Bentuk Fiil Amar)
  1. Bentuk افعل, ini merupakan bentuk asli fiil amar.
  2. Bentuk fiil mudhari' majzum dengan lam amar, seperti firman Allah Ta'ala: (لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ).
  3. Isim fiil amar, seperti firman Allah Ta'ala: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ)
  4. Masdar yang menggantikan fail-nya, contoh: (فَضَرْبَ الرِّقَابِ)

Makna Majazi (Kiasan) Bagi Fiil Amar

Fiil Amar keluar dari makna hakikinya ke makna majazi, diantara makna majazinya yang paling masyhur adalah sebagai berikut: (Fadhil Shalih As-Samirai, Kitaabu ma'ani an-nahwi, hlm. 30, juz 4)
  • الإِبَاحَةُ (izin)
  • الدُّعَاءُ (doa, seruan, panggilan)
  • التَّهْدِيْدُ (ancaman, gertakan)
  • النَّصْحُ وَالْإِرْشَادُ (nasehat dan bimbingan)
  • الإِكْرَامُ (memuliakan)
  • اْلاِحْتِقَارُ (cibiran)
  • الاِمْتِنَانُ (ucapan selamat)
  • التَّسْوِيَةُ (penyetaraan)
  • الإِهَانَةُ (hinaan)

Tashrif fiil amar

1. Tashrif fiil amar dari kata عَلِمَ
اِعْلَمْ - اِعْلَمَا - اِعْلَمُوْا - اِعْلَمِيْ - اِعْلَمَا - اِعْلَمْنَ

2. Tashrif fiil amar dari kata تَعَلَّمَ
تَعَلَّمْ - تَعَلَّمَا - تَعَلَّمُوْا - تَعَلَّمِيْ - تَعَلَّمَا - تَعَلَّمْنَ

3. Tashrif fiil amar dari kata قَالَ
قُلْ - قُوْلَا - قُوْلُوْا - قُوْلِيْ - قُوْلَا - قُلْنَ

Cara Membuat Fiil Amar

1. Tsulatsi Mujarrad

Cara membuat fiil amar pada fi’il yang asli (tiga huruf) berpedoman kepada fi’il mudhari’nya dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Dengan membuang ya mudhari'nya (يَفْعِلُ menjadi فْعِلُ). Apabila setelah membuang ya’, huruf pertamanya sukun, maka harus ditambah hamzah washal di depannya (فْعِلُ menjadi افْعِلُ). Sedangkan untuk harakat hamzah washalnya: Bila huruf kedua sebelum huruf akhirnya fathah atau kasrah maka harakat alifnya kasroh, contoh: يَعْمَلُ menjadi اِعْمَلْ, dan يَغْسِلُ menjadi اِغْسِلْ, atau يَفْعِلُ menjadi اِفْعِلْ. Dan apabila huruf kedua sebelum huruf akhir berharakat dhammah, maka harakat alifnya juga dhammah, contoh: يَكْتُبُ menjadi اُكْتُبْ , atau يَدْرُسُ menjadi اُدْرُسْ, dan lain sebagainya.
  • Apabila setelah membuang ya’, huruf pertamanya terdiri dari huruf hidup (baik dhammah, fathah atau kasrah) maka yang menjadi fi’il amarnya langsung huruf yang tinggal tersebut, tanpa perlu menambah hamzah washal. Contoh : يَقُوْلُ menjadi قُلْ, atau يَكُوْنُ menjadi كُنْ, dan sebagainya.

2. Tsulatsi Mazid dan Ruba'i

Bagi fi’il tsulatsi mazid dan ruba’i, cara membuat fi’il amarnya sama, yaitu dengan memperhatikan fiil madhi dan fiil mudhari'nya. Jumlah huruf dan harakat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum huruf akhir mengikuti fi’il mudhari’nya.

a) Wazan af’ala اَفْعَلَ- يُفْعِلُ - اَفْعِلْ
اَكْرمَ– يُكْرِمُ– اَكْرِمْ = Muliakanlah

b) Wazan fa’ala فَعَّلَ - يُفَعِّلُ - فَعِّلْ
نَظَّفَ – يُنَظِّفُ - نَظِّفْ = Bersihkanlah

c) Wazan fa-‘ala فَاعَلَ – يُفَاعِلُ – فَاعِلْ
قَاتَلَ – يُقَاتِلُ – قَاتِلْ = Perangilah

d) Wazan tafa-‘ala تَفَاعَلَ – يَتَفَاعَلُ – تَفَاعَلْ
تَعَاوَنَ – يَتَعَاوَنُ – تَعَاوَنْ = bertolong- tolonglah

e) Wazan tafa’ala تَفَعَّلَ – يَتَفَّلُ – تَفَعَّلْ
تَكَلَّمَ – يَتَكَلَّمُ - تَكَلَّمْ = Bicaralah

f) Wazan ifta’ala اِفْتَعَلَ – يَفْتَعِلُ – اِفْتِعَلْ
اِغْتَسَلَ – يَغْتَسِلُ – اِغْتَسِلْ = Mandilah

g) Wazan infa’ala اِنْفَعَلَ – يَنْفَعِلُ – اِنْفَعِلْ
اِنْفَـتَحَ – يَنْفَتِحُ – اِنْفَتِحْ = Terbukalah

h) Wazan Istaf’ala اِسْتَفْعَلَ – يَسْتَفْعِلُ – اِسْتَفْعِلْ
اِسْتَغْفَرَ – يَسْتَغْفِرُ – اِسْتَغْفِرْ = Mohon Ampunlah

Terimakasih telah membaca artikel tentang Pembahasan tentang Fiil Amar Lengkap. Semoga bermanfaat!
loading...

0 Response to "Pembahasan tentang Fiil Amar Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel